Berapa Banyak Air Yang Sebaiknya Diminum Setiap Hari?

Beberapa dari kita, mungkin sudah pernah mendengar anjuran yang mengatakan bahwa, kita harus minum air putih, minimal 8 liter/2 gelas perhari supaya tetap sehat.  Namun ada pendapat lain, seperti dilansir dari tipscaraterbaik.com yang mengatakan bahwa anjuran 8 gelas minum air putih itu tidak selalu benar, alasannya karena ukuran tubuh tiap-tiap orang berbeda, ataupun kebutuhan orang akan air yang berbeda-beda. Jadi mana yang benar?

Aturan Minum Air Putih Yang Benar

Banyak sekali anjuran-anjuran yang berbeda mengenai jumlah kecukupan asupan air putih perhari yang membuat kita bingung. Lalu anjuran minum air putih yang benar itu seperti apa?

  • Minumlah air putih secukupnya, artinya tidak terlalu sedikit, juga tidak terlalu banyak . Lalu yang dikatakan tidak terlalu sedikit, dan juga tidak terlalu banyak itu seperti apa? Terkait dengan berbagai macam dampak fatal yang terjadi pada para perlari maraton akibat terlalu banyak minum air putih, International Marathon Medical Directors Association (IMMDA) menyarankan agar kita mengkonsumsi air minum hanya pada saat kita merasa haus dan dahaga. Konsumsilah air minum secukupnya atau tidak berlebihan, yaitu tidak lebih dari 0.03 liter per kg berat badan kita. Jadi, misalnya seseorang memiliki berat badan seberat 50 kg, maka konsumsi air minum yang diperbolehkan untuk orang tersebut adalah tidak lebih dari 1.5 liter per hari. Rekomendasi ini menjadi sangat logis, karena berat badan seseorang tentunya berpengaruh juga dengan jumlah kebutuhan air yang harus diminumnya perhari. Orang yang lebih gemuk (berat badan lebih besar) tentunya membutuhkan air dalam jumlah yang lebih banyak, jika dibandingkan dengan orang yang kurus.
  • Jika kita sering mendengar anjuran untuk mengkonsumsi air sebanyak 2 liter perhari, itu bukan berarti semua kebutuhan air yang diperlukan tubuh kita harus berasal dari air putih. Dua liter air yang dianjurkan tersebut bisa juga termasuk dari makanan yang banyak mengandung air, atau minuman lain misalnya sup, air susu, sari buah, atau jenis makanan dan minuman lainnya yang mengandung air.
  • Aturan minum 2 liter perhari berlaku bagi orang sehat. Sementera untuk penderita ginjal, tentulah harus dibatasi.  Orang yang menderita sakit ginjal tidak boleh minum air putih terlalu banyak, karena akan semakin memperberat kerja ginjalnya.
  • Minumlah air putih secara bertahap, jangan sekaligus dalam satu waktu. Contohnya, 1 gelas air setelah bangun tidur, kemudian dilanjutkan 1 gelas sebelum dan sesudah sarapan, 1 gelas sebelum dan sesudah makan siang, satu gelas sebelum dan sesudah makan malam, dan 1 gelas sebelum tidur. Namun ternyata masih banyak orang yang salah kaprah tentang anjuran minum air putih ini. Karena ingin mencukupi kebutuhan air untuk tubuh, mereka umumnya minum air putih dalam jumlah banyak sekaligus dalam satu waktu. Dampak terlalu banyak minum air putih dalam satu waktu akan kita bahas dibawah. 
  • Kebutuhan air per hari untuk tiap-tiap orang berbeda bergantung pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu aktivitas fisik, cuaca, diet, berat badan, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Untuk itu, minumlah secukupnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing. Minumlah saat Anda merasa haus, karena haus dan dahaga adalah indikator terbaik untuk mengetahui kapan saatnya tubuh kita membutuhkan minum.
  • Selain haus, Anda juga bisa mengetahui kecukupan jumlah cairan bagi tubuh lewat warna air seni (kencing). Bila air seni berwarna kuning cerah/bening dan jumlahnya banyak, itu berarti kebutuhan cairan tubuh cukup baik dan sudah terpenuhi. Sedangkan jika warna air seni berubah menjadi lebih gelap (kuning tua/oranye) dan jumlahnya sedikit, itu berarti kebutuhan cairan tubuh masih belum terpenuhi.

 

Dampak Bila Terlalu Banyak Mengkonsumsi Air Putih

Sebenarnya apa yang akan terjadi pada tubuh kita ketika kita meminum air putih dalam jumlah yang berlebihan?

  1.  Meningkatkan total volume darah
    Mengkonsumsi air putih lebih banyak dari jumlah yang kita butuhkan akan meningkatkan total volume darah, sehingga memperberat kerja jantung dan pembuluh darah.
  2. Memaksa ginjal bekerja ekstra
    Jumlah air yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh juga akan meningkatkan kerja ginjal dari yang seharusnya. Ginjal akan memfilter/menyaring setiap cairan yang masuk ke dalam tubuh – berbeda bila dibandingkan dengan pipa air, dimana semakin banyak air yang mengalir, maka pipa tersebut akan semakin bersih. Namun pada ginjal hal tersebut tidak berlaku, justru malah beban kerja ginjal akan semakin meningkat karena banyaknya air yang harus disaring melalui glomerulus. Bahkan, glomerulus bisa rusak sebagai akibat dari bekerja ekstra keras dalam menyaring jumlah cairan yang tidak seharusnya. Sistem filtrasi pada ginjal juga harus tetap mempertahankan jumlah air (di dalam tubuh) pada tingkat yang aman, yang memang diperlukan oleh tubuh. Kelebihan cairan sebagai akibat dari banyaknya mengkonsumsi air juga harus dibuang dari tubuh oleh sistem filtrasi ini.
  3. Menyebabkan Hiponatraemia
    Selain dua hal di atas, minum air putih berlebihan dapat menyebabkan munculnya keadaan fatal yang disebut hiponatraemia. Hiponatraemia adalah suatu keadaan dimana kadar garam di dalam darah (dalam hal ini Natrium), lebih rendah daripada yang seharusnya. Secara normal, konsentrasi natrium di dalam darah kita berkisar antara 135 hingga 145 milimol per liter. Namun pada keadaan hiponatraemia, konsentrasi garam dalam darah kurang dari 135 milimol per liter. Keadaan yang parah dari kondisi hiponatraemia ini dapat menyebabkan intoksikasi air, yang menunjukkan gejala antara lain sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sering urinasi (buang air kecil) serta disorientasi mental.Keadaan hiponatraemia yang disebabkan oleh jumlah air yang meningkat di dalam pembuluh darah, akan membuat ginjal tak mampu mengeluarkan kelebihan air tersebut secara cepat. Akibatnya, air yang berlebih itu akan masuk ke dalam sel-sel tubuh kita. Dan sel tubuh yang menerima kelebihan air akan mengalami pembengkakan. Sel-sel tubuh yang membengkak tersebut tidak akan mengalami kesulitan untuk mengembang sebagai akibat air yang diterimanya, karena masih memiliki ruang di sekitar sel-sel tersebut. Namun, hal tersebut berbeda dengan sel otak. Sel-sel otak terkurung dalam tulang tengkorak yang keras, sehingga tidak memiliki ruang yang cukup untuk mengembang ketika menerima kelebihan air. Jika kelebihan air tersebut sampai memasuki sel-sel otak dan sel otak mengalami pembengkakan (seperti sel-sel tubuh lainnya), maka bisa fatal.. Tubuh akan mengalami kejang, koma, sistem pernapasan terhenti, batang otak mengalami herniasi dan akhirnya berujung pada kematian.

Cermati Konsumsi Air Putih Anda

Selain hal di atas, ada juga beberapa hal yang perlu Anda ketahui perihal mengkonsumsi air putih. Ketika Anda melakukan lari marathon, tentunya rasa haus yang hebat akan melanda Anda, bukan? Jika sudah begitu, maka saat selesai lari maraton, tak sedikit dari kita yang ingin meneguk air putih sebanyaknya untuk mengobati dahaga. Tetapi tahukah Anda bahwa ketika Anda melakukan lari marathon, maka saat itu juga konsentrasi vasopressin dalam tubuh Anda akan meningkat. Peningkatan vasopressin ini disebabkan oleh keadaan stress tubuh yang lelah saat marathon. Vasopressin merupakan hormon antidiuretik, yang artinya adalah ketika kadar hormon tersebut tinggi, maka tubuh cenderung akan menahan air di dalam tubuh untuk tidak dikeluarkan. Dengan kata lain, Anda tidak akan cepat merasa berkemih meskipun sudah minum banyak air sehabis melakukan marathon. Dalam keadaan demikian, mengonsumsi terlalu banyak air akan berdampak fatal bagi Anda seperti yang telah disebutkan di atas, yaitu hiponatraemia.

Lalu, anjuran untuk minum 8 gelas sehari apakah masih berlaku?

Sebenarnya cara yang lebih tepat adalah untuk mencoba menyeimbangkan antara kebutuhan dengan pengeluaran. Sebagai contoh; saat Anda berolahraga, Anda mengeluarkan keringat sebanyak 500 mililiter per jam. Dengan demikian, maka air yang harus Anda minum adalah sebanyak 500 mililiter juga. Tetapi, bukankah sulit untuk mengukur berapa banyak keringat yang kita keluarkan per jam-nya? Jika begitu keadaannya, lalu indikatornya apa?

Joseph Verbalis, direktur di Georgetown University Medical Center, punya saran yang tepat untuk Anda drink to your thirst, Its the best indicator, yaitu minumlah untuk mengobati dahaga Anda, karena itu adalah indikator terbaik untuk mengetahui kapan kita harus minum air. “Minumlah air putih saat haus, dan minumlah secukupnya”

(reviewed 2019/01/24)